Ilmu Akhirat? Ilmu Dunia? Mana yang lebih penting?
Halo Sobat UKMI!
Pernahkah kalian mendengar tentang pembagian ilmu akhirat dan ilmu dunia? Ilmu akhirat diasosiasikan dengan ilmu-ilmu seperti ilmu hadits, ilmu fikih, dsb, sedangkan ilmu dunia diasosiasikan dengan ilmu-ilmu seperti sains, matematika, geografi dsb.
Lantas sebagai seorang muslim, sebenarnya manakah yang lebih penting untuk dipelajari??
Allah SWT berfirman dalam Q.S Az-Zariyat: 56
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
Ayat tersebut mengandung makna bahwa segala unsur kegiatan kita di dunia ini haruslah didasari pada niat beribadah karena itulah tujuan kita diciptakan oleh Allah SWT.
Lantas jika tujuan kita hidup di dunia ini untuk beribadah, apakah artinya ilmu akhirat lebih utama untuk dipelajari ketimbang ilmu dunia?
Perlu Sobat UKMI ketahui, tak pernah ada dalil valid tentang dikotomi (pembagian dan pemisahan) antara ilmu dunia dan ilmu akhirat, karena sejatinya semua ilmu itu sama pentingnya dan juga dapat bernilai ibadah.
Istilah ilmu dunia dan ilmu akhirat muncul akibat pengaruh ajaran sekularisme yang berusaha memisahkan aspek agama dengan kehidupan sehari-hari. Padahal sejak era kepemimpinan Rasulullah, berbagai macam aspek kehidupan selalu beriringan dengan nilai nilai agama, seperti aspek ekonomi, hukum, bahkan politik. Hal ini menjadi jelas mengingat Islam mengatur hablum minannas, hablum binafsih, habluminallah sehingga implementasinya mampu mencakup berbagai aspek yang lebih kompleks.
Mungkin akan timbul pertanyaan, jika sejatinya tak ada pemisahan antara ilmu dunia dan ilmu akhirat, lantas bagaimana bisa ilmu-ilmu sains dapat menjadi ibadah sebagaimana tujuan kita diciptakan di dunia? berbeda dengan Ilmu Hadits dan Ilmu Quran yang jelas jelas mempelajarinya akan mendapatkan pahala?
Mari kita berpikir sejenak….
Saat kecil, kita pernah berfikir bahwa hujan adalah Tuhan yang sedang menangis, namun setelah dewasa kita mengetahui bahwa hujan ada melalui mekanisme daur hidrologi yang kompleks.
Contoh lainnya ketika terjadi gerhana matahari, saat kecil kita berfikir matahari sedang dilahap oleh bulan sehingga langit menjadi gelap meski masih siang hari, namun sekarang kita memahami bahwa gerhana terjadi karena siklus revolusi dan rotasi bumi yang kompleks dan sistematis.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah QS Ali Imran: 190
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”,
Yang maknanya kita dianjurkan untuk berfikir agar dapat menemukan tanda-tanda kebesaran Allah.
Selain itu, sobat UKMI tahu penemu listrik? Yap, Nikola Tesla!
Segala aktivitas kita tak bisa terlepas dari kebutuhan listrik, mulai dari menanak nasi, mengerjakan skripsi, adzan, hingga mengaji pun membutuhkan listrik.
Lantas, pernahkah sobat UKMI membayangkan seberapa banyak pahala jariyah yang akan didapat Nikola Tesla jika beliau adalah seorang muslim?
Tentu akan sangat banyak bahkan mungkin masih akan mengalir hingga akhir zaman!
Dari studi kasus Nikola Tesla, kita bisa menjawab pertanyaan di awal tentang “Bagaimana bisa ilmu yang sering dianggap ilmu dunia dapat menjadi ibadah?”
Tentu saja bisa selagi berniat lurus kepada Allah dan ingat pula hadist Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni).
Maka, mulai hari ini Sobat UKMI tidak perlu lagi memisahkan antara ilmu dunia dan juga ilmu akhirat, karena sejatinya kedua hal tersebut sama pentingnya untuk dipelajari dan keduanya pun juga dapat menjadi pahala ibadah karena “Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan,” (HR. Bukhari dan Muslim)
Semangat dan selamat beramal kebaikan Sobat UKMI! Insya Allah, Allah bersama kita!!
Referensi:
Faruk, M., Ismail, R., & Mahmud, H. Moh. N. (n.d.). Dikotomi Ilmu Dalam Pendidikan islam. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan. https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/3879
Savero, M. F., & Fios, F. (2020, May 1). Menimbang sekularisme Dari Sudut Pandang Agama (Sebuah Refleksi). Character Building. https://binus.ac.id/character-building/2020/05/menimbang-sekularisme-dari-sudut-pandang-agama-sebuah-refleksi/
Surat Adz-Dzariyat: Arab, Latin Dan Terjemah Lengkap: Quran Nu Online. Surat Adz-Dzariyat: Arab, Latin dan Terjemah Lengkap | Quran NU Online. (n.d.). https://quran.nu.or.id/adz-dzariyat
Wahid, A. (2019, October 10). Dikotomi Ilmu Pengetahuan. Istiqra` : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam. https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/istiqra/article/view/215